Skip to main content
Berita Kegiatan

KABUPATEN MANOKWARI PILOT PROJECT REHABILITASI PECANDU NARKOBA MELALUI PROGRAM INTERVENSI BERBASIS MASYARAKAT (IBM)

Dibaca: 58 Oleh 12 Nov 2019Januari 1st, 2021Tidak ada komentar
KABUPATEN MANOKWARI PILOT PROJECT REHABILITASI PECANDU NARKOBA MELALUI PROGRAM INTERVENSI BERBASIS MASYARAKAT (IBM)
#BNN #StopNarkoba #CegahNarkoba

Pada hari Selasa, 05 November 2019 di Swissbel Hotel Manokwari, Deputi Rehabilitasi BNN RI dan difasilitasi oleh BNNP Papua Barat melaksanakan Kegiatan Focus Group Discusion (FGD) Dalam Rangka Uji Layanan Intervensi Berbasis Masyarakat (IBM) Melalui Agen Pemulihan dengan mengundang DPRD, Wakil Bupati Kabupaten Manokwari, Granat, GMDM, Pimpinan OPD Kabupaten Manokwari, Lurah, dan Relawan Anti Narkoba BNN Papua Barat serta tokoh masyarakat dan agama.

KABUPATEN MANOKWARI PILOT PROJECT REHABILITASI PECANDU NARKOBA MELALUI PROGRAM INTERVENSI BERBASIS MASYARAKAT (IBM)

Deputi Rehabilitasi BNN RI (Dra. Yunis Farida Oktoris) dalam sambutannya menyampaikan bahwa Manokwari sebagai kota injil dan kota tua, kota luar biasa yang mengayomi pulau papua, tim ini ditugaskan oleh Ka BNN RI agar Indonesia timur disentuh, Indonesia timur sekarang dijadikan ajang oleh orang-orang yang ingin merusak Indonesia. Kita harus bisa membuat papua ini tetap tegar bersama, jangan sampai papua dieksploitasi oleh orang yang ingin merusak Indonesia. Info dari Kadis P3A disini anak-anak papua sudah mulai menyalahgunakan lem aibon, kami ingin melindungai papua barat dengan melibatkan peran aktif masyarakat. Papua memiliki spesifik budaya yang perlu dilestarikan.bagaimana SKPD, LSM dan pemerintah bisa bersatu padu. Biar masyarakat yang memberantas narkoba dengan cara budaya, bila pasarnya tidak ada maka peredaraan gelap narkoba juga tidak akan ada.

Kampung bersinar (Bersih dari Narkoba) untuk melindungi anak-anak kita, contoh seperti anak sma itu usia yang sedang bergejolak dimana pada usia itu ingin mencoba-coba sesuatu yang baru dan juga kita perlu garap anak usia dini dan ibu-ibu muda kepana dikarenakan ibu-ibu itu merupakan benteng untuk menghalau masuknya narkoba, ibu-ibu ini akan diajari cara membentengi dari bahaya narkoba dengan begitu niscaya narkoba musnah dari Papua Barat. Masyarakat tidak perlu lagi ke tempat rehabilitasi, dengan adanya agen pemulihan yang berasal dari masyarakat mereka yang akan menjangkau ke lokasi. Sesuai dengan “Instruksi Presiden No.6 Tahun 2018 mengamanatkan Pemerintah Daerah untuk berperan aktif menangani masalah P4GN, salah satunya penyediaan layanan rehabilitasi dan Juga Permendagri No 12 Tahun 2019 tentang Fasilitasi P4GN.

Kemudian dilanjutkan dengan sambutan Wakil Bupati Kabupaten Manokwari (Drs. Edi Budoyo) sekaligus membuka kegiatan. Dalam sambutannya Beliau menyampaikan bahwa ada tiga hal yang bisa merusak bangsa Indonesia. “Narkotika, Korupsi dan Terorisme”. Bila korupsi merusak tapi dampaknya tidak langsung, sedangkan narkotika itu merusak sehingga bisa mengakibatkan meninggal korbannya. Diakhir sambutannya Beliau menyatakan komitmen untuk membangun SDM di Manokwari salah satunya menyelamatkan warga manokwari termasuk anak-anak yang merupakan generasi penerus bangsa.

Kepala BNNP Papua Barat (Drs. Setija Junianta, S.H.,M.Hum) dalam paparannya menyampaikan Fakta permasalahan narkoba di Papua Barat, dimana bisnis narkoba menghasilkan banyak uang, harga shabu 1 gr = 2,5jt, ganja 1 linting = 100rb, 1 ball = 5jt, gampangnya mendapatkan lem aibon dengann harga 15 rb & dijual bebas, narkoba sudah masuk jalur laut & udara (dr makasar, lampung, jayapura); modus operandi yang berubah-ubah, adanya peredaran narkoba di lapas, sindikat mengendalikan dari dalam lapas. Beliau juga mengatakan bahwa BNNP Papua Barat adalah satu satunya BNNP yang belum memiliki BNNK dan juga belum adanya lembaga rehabilitasi rawat inap di papua barat

Ditambahkan oleh Direktur Pasca Rehabilitasi (Brigjenpol dr. Budiono, MARS) Rehabilitasi itu sangat penting untuk menghilangkan penyalahgunaan narkoba. Penyalahgunaan pada dasarnya ada 2 jalur, : 1. Korban maka harus ditolong dengan di rehabilitasi dan Pengedar harus diberi hukuman yang seberat2nya. Di Papua Barat belum ada lembaga rehabilitasi yang professional, maka kita kembangkan dengan agen pemulihan. Bentuk intervensinya dengan KIE, Konseling dasar, pemberian motivasi, dukungan keluarga, dukungan kelompok, intervensi social/spiritual, rujukan ke layanan rehab professional#stopnarkoba
#kerjanyata
#cegahnarkoba
#rehabilitasipecandunarkotika
#berantasnarkoba
#hidupsehattanpanarkoba
#bnnppapuabarat
#humasbnnppb
#cegahnarkoba
#kerjabersama

Kirim Tanggapan

made with passion and dedication by Vicky Ezra Imanuel